Arsip

Archive for Mei 25, 2010

meruginya mereka-mereka yang terus berpaling dari keluhuran


Assalamualaikum..

Limpahan puji kehadirat Allah Maha Raja langit dan bumi, Maha Penguasa tunggal nan abadi yang menyeru hamba-hambaNya kepada keluhuran, menuntun kepada kebahagiaan dunia dan akhirah, mengutus sang pembawa tuntunan kebahagiaan dunia dan akhirah, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Maha suci Allah yang menjadikan kenikmatan akan berlipat ganda menjadi kenikmatan yang lebih besar jika ia bersyukur dan memuji Allah. Rahasia dari bertambahnya kenikmatan adalah dengan bersyukur dan memuji Allah, pujian kepada Allah membuka rahasia kenikmatan yang baru setelah kenikmatan yang telah ada. Maha suci Allah yang maha membuka kesempatan bagi hamba-hambaNya untuk mendapatkan limpahan anugerah diatas anugerah dengan ia memuji Allah, dengan ia mencintai Allah, dengan ia mengagungkan Allah.

Saudara/i ku.. Betapa meruginya mereka-mereka yang terus berpaling dari keluhuran, menampik rahasia kelembutan Allah dan tidak mau mendekat kepada Allah, sungguh kasihan mereka yang selalu menolak untuk mendapatkan kemuliaan dan selalu ingin melangkah ke tempat yang penuh dengan kehinaan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَوْلَا أَنْ تَدَافَنُوْا لَسَأَلتُ اللهَ أَنْ يُسْمِعَكُمْ مِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ

” Jika seandainya aku tidak khawatir kalian meninggal/hilang pendengaran kalian aku akan meminta kepada Allah agar memeperdengarkan kepada kalian siksa kubur.”(Shahih Muslim)

Namun hal itu tidak diinginkan oleh sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, karena beliau tidak ingin ummatnya merasa ketakutan, tetapi beliau lebih menginginkan mendoakan ummatnya dengan keluhuran dan pengampunan dan jangan sampai suara siksaan ahli kubur terdengar oleh mereka , mereka yang memenuhi panggung-panggung dosa di dalam kehinaan dan menyanjung orang-orang yang tidak pernah bersujud kepada Allah, jika mereka mendengar suara temannya yang menggelepar di dalam kubur karena siksaan maka mereka akan lari ke majelis dzikir & ilmu untuk menyelamatkan diri dari kemurkaan Allah, mereka akan berlari ke majelis-mejelis seperti ini untuk bernaung di bawah keridhaan Ilahi. Namun mereka yang seperti itu bukan untuk dibenci atau dicaci tetapi untuk didoakan dan dikasihani jika mungkinpun diajak dengan kelembutan, semoga Allah melimpahkan hidayah kepada mereka.

Amiin ya Robbal alamin.

Wassalam.

Al Arifbillah Al-Habib Ali Bin Ja’far Al-Aydrus Ra.Hari Kiamat…??!!


Ditulis Oleh: Munzir Almusawa
Thursday, 13 May 2010
Selamat Jalan Tokoh rujukan para Wali Allah

Dengan suasana masih gundah dan berkabung atas Mangkatnnya Al Arif Billah Al Qutb Alhabib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf rahimahullah di Jeddah, maka kamis sore 13 Mei 2010 menyusul pula teman seperguruan beliau, Al Arif Billah Alhabib Ali bin Jakfar Alaydrus rahimahullah.

Beliau sudah dianggap guru rujukan bagi para ulama besar dan para ahli makrifah billah khususnya para habaib terkemuka di dunia, sebagaimana Al Arif Billah Alhabib Hasan bin Abdullah Assyatiri rahimahullah, Al Allamah Al Musnid Alhabib Muhammad bin Alwi Al Malikiy Rahimahullah, juga para Tokoh ulama habaib saat ini seperti Al Allamah Al Musnid Alhabib Umar bin Hafidh, Al Allamah Al Musnid Alhabib Salim bin Abdullah Assyatiri, Al Allamah Almusnid Alhabib Zein bin Ibrahim bin Smeith, dan banyak lagi para tokoh Makrifah billah dan para Musnid Hadits berkunjung silaturahmi pd beliau, tiadalah satu dari mereka kunjung ke Malaysia mestilah bersilaturahmi pada beliau.

Beliau orang yg sangat sederhana, dengan rumah yg sangat kecil, sempit dan tergolong rumah dari rakyat jelata kalangan fuqara, ruang tamunya tak pernah kosong dari ratusan botol air aqua dari para tamu yg meminta air doa dari beliau, beliau sangat santun pada para tamu dari segala kalangan, kalangan kaya, miskin, ulama, awam, dan siapapun, jika mereka kunjung pada jam makan, maka tak mungkin tamunya diizinkan pulang sebelum makan bersama beliau, dan salah satu sifat rendah hati yg sangat mengagumkan pada pribadi beliau adalah selalu meminta doa dari tamunya, tak pernah mau beliau berdoa kecuali tamunya yg berdoa, jika tamunya tak mau berdoa maka tak diizinkan pulang, demikian santun budi pekerti beliau.

Ayah beliau Adalah Al Arif Billah Al Musnid Al Allamah Alhabib Jakfar Alaydrus, seorang yg sangat memanjakan Guru Mulia Al Musnid Alhabib Umar bin Hafidh ketika masih bocah. Dan ayah beliau ini terkenal sekali dan masyhur dikalangan para wali Allah swt, ayah beliau dimakamkan di pekuburan Zanbal, di samping Makam Qutbinnufuus Al imam Abdullah Alaydrus Akbar bin Imam Abdurrahman Assegaf, di kota tarim Hadramaut Yaman.

Al habib Ali bin Jakfar alaydrus ini pernah lama tinggal di Subang Jawa barat, Indonesia dimasa kecilnya,

suatu pengalaman, bahwa saya sering kunjung pada beliau jika kunjung ke Malaysia, beliau sangat memanjakan saya jika pendosa ini datang, beliau selalu tersenyum gembira, lalu saya minta doa beliau maka beliau berdoa, berbeda dengan tamu lain yg selalu beliau menolak untuk berdoa kecuali tamunya yg mesti berdoa, namun permintaan saya tak ditolak oleh beliau, seraya mengangkat tangannya setinggi tingginya hingga keatas kepala, kedua telapak tangannya dipadukan, dan wajah beliau menunduk.., lalu suara rintih keluar dari bibirnya tak bisa saya pastikan apa yg diucap, benar benar gerakan doa yg menggambarkan posisi yg sedang sangat mengemis pd Yang Maha Luhur…, belum pernah saya lihat orang berdoa dg posisi sekhusyu dan seperti ini dalam merendahkan diri pada Allah swt..

Setelah itu saya pamitan, padahal saya tahu kebiasaan beliau yg saya dengar dari semua orang yg mengunjungi beliau, jika waktu makan tak akan diizinkan pergi, saya berkata lembut : “saya pamit wahai habib..”, beliau menunduk dan berkata lembut pula : “tidak makan dulu kah?”, saya menjawab : “saya pamit jika habib ridho”, beliaupun berdiri mengizinkan kepergian kami, lalu terbersit dihati saya : “aku terbebani hutang sangat besar karena masalah perluasan dakwah di Indonesia, mudah mudahan kedatanganku kesini bisa membuat Allah menyelesaikan masalah hutang2ku.., beban beratku ini kutumpahkan pada habib Ali, semoga Allah swt meringankanku”, demikian renungan saya sambil melangkah keluar kediaman beliau..

Saat itu saya tidak sendiri, ada beberapa orang yg bersama kami, mereka kagum dan berkata : “kami sering kunjung kesini, belum pernah habib Ali mau berdoa kecuali saat kamu yg memintanya, belum pernah habib Ali izinkan kami pamitan diwaktu makan kecuali saat kamu yg minta izin pulang..”, dan salah satu diantaranya adalah seorang pengusaha sukses, maka saat kami sudah keluar rumah, beliau memanggil orang itu, dan membisikinya sesuatu, lalu beliau masuk rumah..

Orang tsb mendatangi saya, dan berkata : “Habib Ali berkata pada saya, kamu punya hutang dakwah yg besar dan berat yg harus dibayarkan, saya diperintah habib ali untuk melunasi semua hutangmu”

Saya kaget dan berpaling pd beliau, ternyata beliau sudah masuk rumah menutup pintu.., subhanallah..

Beliau selalu memanjakan saya jika pendosa ini datang, sekali waktu saya datang silaturahmi, kepala ini penuh dengan permasalahan dakwah yg bagai gunung menindih, kesibukan, masalah perluasan, pengaturan dll, maka saya datang dg lemah, duduk dihadapan beliau, maka beliau diam, diam, lalu menggeleng2kan kepala beliau, lalu menangis, dan berkata : Berat… berat.., sambil mengipasi dirinya dg kipas ditangannya dan mengipasi saya pula.., tak lama saya pamit begitu saja, beliau berdoa lagi, belum sampai saya di Jakarta kecuali seluruh masalah dakwah telah selesai.

Pernah suatu kali Al Allamah Almusnid Al Habib Muhammad bin Alwi Al Malikiy rahimahullah kunjung pada beliau, sepanjang jalan Alhabib berbicara tentang rindunya pd Rasulullah saw, maka ketika sampai dikediaman beliau, maka semua tamu tidak diperkenankan masuk, kecuali Al Allamah Alhabib Muhammad Al Malikiy, mereka masuk berdua cukup lama, lalu keluarlah Al Allamah Alhabib Muhammad Al Malikiy rahimahullah dg airmata yg bercucuran.., seraya berkata : hajat saya sudah terkabul… terkabul.. terkabul.., sambil menutup wajah beliau tanpa berkata kata pada siapapun atas apa yg terjadi didalam

Kamis sore dinihari 13 mei Al Arif billah Alhabib Ali bin Jakfar Alaydrus rahimahullah menghembuskan nafas yg terakhir… khususnya seluruh para habaib di Malaysia gempar, dan dunia para habaib sepuh pun gempar terkena kabar duka ini..

Rasul saw bersabda : “Para shalihin wafat satu demi satu, tersisalah sisa sisa sampah tak berarti dimata Allah, dan Allah swt tak perduli lagi dg keadaan mereka” (Shahih Bukhari).

Maksud hadits ini adalah keberadaan para shalihin menguntungkan bumi, mereka terus berdoa untuk keselamatan ummat, pengampunan untuk para pendosa, terus beribadah pada Allah swt hingga Allah swt banyak menyingkirkan musibah sebab doa dan rintihan mereka, maka jika mereka tiada, Allah swt tak lagi melihat sisa penduduk dunia karena mereka tak perduli dg Allah swt, maka Allah swt tak perduli lagi musibah musibah yg akan diturunkan pada mereka, entah musibah atau kenikmatan, entah cobaan atau kekacauan..

Rabbiy,, bangkitkan para pengganti dari para shalihin kami yg terus wafat dan wafat, munculkan kembali generasi para shalihin yg menjadi paku penahan musibah bagi ummat, muliakan Guru tercinta yg mulia ini dipangkuan Kelembutan dan Keridhoan Mu, dan sertakan kami dalam pembagian waris dari keluhuran beliau disisi Mu,

Amiin Amiin Amiin ya Robbal alamin.

Terakhir Diperbaharui ( Thursday, 13 May 2010 )

Balasan kebaikan Yang Berlipat ganda.Hari Kiamat…??!!


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Allahu Swt Maha Raja langit dan bumi yang Maha lembut telah menyampaikan kepada utusanNya, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan Rasulullah menyampaikan kepada kita hadits mulya ini :

إِذَا أَحْسَنَ أَحَدُكُمْ إِسْلَامَهُ فَكُلُّ حَسَنَةٍ يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ لَهُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ وَكُلُّ سَيِّئَةٍ يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ لَهُ بِمِثْلِهَا

“Apabila salah seorang dari kamu sekalian membaguskan keislamannya maka pada setiap kebaikan yang dia perbuat akan dilipat gandakan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat, sedangkan kejahatan yang dia perbuat akan dibalas sepadan dengan kejahatannya”.

Barangsiapa yang memperbaiki keislamannya kemudian ia beramal shalih, maka Allah lipatgandakan amalnya dengan sepuluh kali lipat dari amal pahalanya, jika ia shalat satu kali maka pahalanya dikalikan sepuluh, jika ia shalat 5 waktu maka pahalanya sama dengan shalat 50 waktu, sekali ia memuji Allah maka pahalanya dikalikan sepuluh dan itu adalah perhitungan minimal, karena kebaikan yang dilakukan akan dilipatgandakan hingga 700 kali lipat. Maka amal yang dilipatgandakan 700 kali lipat itu amal yang seperti apa?

Sebagian muhaddits mengatakan hal itu tergantung niatnya, semakin indah niatnya maka semakin dilipatgandakan pahalanya. Para muhaddits yang lain mengatakan hal itu tergantung waktu, di waktu-waktu mustajabah seperti bulan Ramadha, lailatul qadr, malam jum’at atau hari jum’at, hari ‘Arafah dan hari-hari mulia yang lainnya, maka di waktu-waktu itulah amal ibadah dikalikan hingga 700 kali lipat. Dan ada juga yang mengatakan tergantung tempat, seperti di Masjidil Haram, di Masjid Nabawy, di Masjid Al Aqsha, di masjid masjid, di makam para shalihin jika ia berdoa kepada Allah, dan tempat-tempat mulia yang lainnya, dan juga disebutkan oleh Al Imam An Nawawy dalam Syarh Nawawiyah ‘ala Shahih Muslim, bahwa di majelis-majelis dzikir juga termasuk tempat yang dilipatgandakannya pahala oleh Allah subhanahu wata’ala .

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ( السجدة: 17 )

“Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. ( QS. As Sajadah : 17 )

Manusia tidak tahu apa yang disembunyikan oleh Allah untuk mereka dari hal-hal yang sangat menggembirakan mereka, balasan atas perbuatan mereka, jika mereka bersabar dan bersyukur serta mau beribadah kepada Allah.

Kelanjutan hadits tadi, adapun bagi mereka yang berbuat dosa, Allah hanya menuliskan satu dosa saja. Oleh sebab itu, para malaikat berkata: ” hal yang sangat mengherankan bagi ummat nabi Muhammad jika masih ada yang menyentuh neraka “, karena setiap kebaikan dikalikan sepuluh kali lipat hingga 700 kali lipat sedangkan perbuatan dosa hanya ditulis satu dosa saja, tidak cukup itu saja tetapi untuk mereka selalu ada pengampunan, setiap mereka selesai shalat mereka dapatkan pengampunan dosa, ketika berdzikir mereka dapatkan pengampunan dosa, selalu penuh dengan pengampunan dosa.

Kita bermunajat kepada Allah subhanahu wata’ala agar Allah menangkan hati kita, mengabulkan setiap hajat kita, semoga Allah membukakan gerbang kebahagiaan, gerbang ketenangan, kedamaian, keluhuran dan melimpahkan cahaya kebahagiaan di dunia dan di akhirah kepada kita. Wahai sang pemilik dunia dan akhirah, kami menyebut namaMu yang maha luhur, dan terluhurkan yang memanggil namaMu di dunia dan akhirah, maka muliakan kami dengan anugerah-anugerahMu di dunia dan akhirah dengan anugerah yang belum terbayang oleh kami keindahannya, wahai sang pemilik anugerah yang tiada henti-hentinya melimpahkan anugerah sepanjang waktu dan zaman..

Amiin Ya Robbal alamin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sujud kepada Allah Swt.Hari Kiamat…??!!


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ الحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ واَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذا الِاجْتِمَاعِ وَفِي هَذِهِ الْمُناَسَبَةِ

Limpahan puji ke hadirat Allah, Maha raja langit dan bumi Yang Maha menguasai kejadian dan menciptakan alam dari tiada hingga alam ini ada dan dipelihara dengan sempurna hingga alam ini berakhir.

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:
يَكْشِفُ رَبُّنَا عَنْ سَاقِهِ فَيَسْجُدُ لَهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ وَمُؤْمِنَةٍ فَيَبْقَى كُلُّ مَنْ كَانَ يَسْجُدُ فِي الدُّنْيَا رِياَءً وَسُمْعَةً فَيَذْهَبُ لِيَسْجُدَ فَيَعُوْدُ ظَهْرَهُ طَبَقًا وَاحِدًا

( صحيح البخاري )

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
” Allah subhanahu wata’ala menyingkapkan sedikit cahaya agungNya, maka bersujudlah padanNya semua orang mukmin dan mukminat, maka tersisalah semua yang di masa hidupnya di dunia bersujud bukan karena Allah tapi hanya karena ingin dipuji orang dan ingin menunjukkan amalnya ( bukan sujud untuk ibadah kepada Allah ), maka tegak dan kakulah punggungnya tidak bisa bersujud”. ( Shahih Al Bukhari )

Firman Allah subhanahu wata’ala :

إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا، يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا ( النبأ : 17-18 )

” Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, yaitu suatu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok”. ( QS.An Naba’: 17-18 )

Terdengar suara sangkakala dan berkumpullah manusia dalam berkelompok dengan kelompoknya masing-masing, semoga aku dan kalian di kelompok sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihin wasallam dan tidak di kelompok yang lainnya. Ya Allah jangan satupun diantara wajah kami terlihat di kelompok yang lain kecuali di kelompok sayyidina Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, amin.

Para pembaca yang dimulyakan Allah Swt..
Tujuh langit yang dahsyat itu pun terbelah dan diratakan dengan bumi oleh Allah subhanahu wata’ala untuk dijadikan padang mahsyar dan terbitlah cahaya Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana hadits mulia yang telah kita baca:

يَكْشِفُ رَبُّنَا عَنْ سَاقِهِ فَيَسْجُدُ لَهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ وَمُؤْمِنَةٍ فَيَبْقَى كُلُّ مَنْ كَانَ يَسْجُدُ فِي الدُّنْيَا رِياَءً وَسُمْعَةً فَيَذْهَبُ لِيَسْجُدَ فَيَعُوْدُ ظَهْرَهُ طَبَقًا وَاحِدًا

Ketika semua orang mukmin bersujud kepada Allah, maka di saat itu ada orang yang ketika yang lain bersujud mereka tidak sanggup untuk bersujud. Orang yang besujud di dunia hanya karena ingin dipuji oleh orang lain, bukan karena ibadah kepada Allah, maka kelak di kahirat meskipun mereka ingin bersujud akan tetapi punggung mereka kaku dan tegap bagaikan paku yang keras, dan mereka tidak bisa menunduk apalagi untuk bersujud kepada Allah subhanahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ، خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ وَقَدْ كَانُوا يُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ وَهُمْ سَالِمُونَ ( القلم : 42-43)

” Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa, (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera “. ( QS. Al Qalam: 42-43 )

Hari dimana Allah subhanahu wata’ala menyingkapkan sedikit cahaya keagunganNya, maka bersujudlah semua manusia dan ada diantara mereka orang-orang yang tidak bisa bersujud, mereka hanya tertunduk malu merasa terhina dan tercela karena dahulu ketika di dunia mereka diajak bersujud tetapi mereka tidak mau bersujud.maka digiringlah orang-orang yang menyembah selain Allah ketika mereka ditanya: ” siapakah yang kalian sembah”, maka di saat itu muncullah sesembahan-sesembahan yang mereka sembah selain Allah dan mereka mengikuti sesembahannya masing-masing, mereka digiring dan pisahkan dari kelompok yang lainnya.

Tersisalah muslimin muslimat dan mereka diberi kemuliaan oleh Allah, dan Allah singkapkan sedikit tabir cahaya keagunganNya, cahaya kewibawaanNya. Dan ketika ditanyakan kepada mereka: ” Mengapa kalian masih disini?”, sedangkan yang lain telah pergi, maka mereka menjawab: ” kami belum berjumpa dengan Tuhan kami”, dan ketika ditnya: ” apakah kalian ingin melihat Tuhan kalian?”, mereka menjawab: ” iya, jika Tuhan kami mau menunjukkan keindahanNya kepada kami”, maka Allah mengangkat sedikit tabir keagunganNya dan semua pun bersujud.Mereka yang bersujud akan dipersilahkan untuk melintasi jembatan shirat dengan cepat sehingga sampai dan masuk ke dalam surga Allah subhanahu wata’ala karena mereka Ahlussujud.

Mereka yang tidak mampu bersujud dari kelompok pendosa, dan munafik yang jarang sekali bersujud kepada Allah tetapi mereka muslimin ummat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan tidak menyembah selain Allah, maka mereka akan digiring ke dalam api neraka untuk menghapuskan dosa-dosa mereka dan setelah itu mereka akan memasuki surga Allah subhanahu wata’ala. Lalu para sahabat bertanya: ” Wahai Rasulullah, bagaimana engkau mengenal ummatmu kelak di dalam api neraka?”, maka berkatalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: ” Aku mengenal ummatku diantara sekian banyak penduduk neraka itu dengan bekas sujudnya”,

Rasulullah bersabda:

حَرَّمَ اللهُ عَلَى النَّارِ أَنْ تَأْكُلَ أَثَرَ السُّجُودِ

” Allah mengharamkan api neraka untuk memakan bekas sujud”

Mereka yang pernah bersujud kepada Allah, bekas sujudnya akan tetap ada dan Allah mengharamkan api neraka untuk membakar anggota sujud, anggota sujud tidak bisa dibakar oleh api neraka, demikian riwayat Shahih Al Bukhari. Semoga dengan mendengar ucapan ini, aku dan kalian termuliakan di hari kiamat kelak dengan kelompok ahli sujud, amin. Maka jagalah shalat kita, karena itu adalah tanda kesetiaan kita kepada cintanya Allah, itulah jawaban cinta kita kepada Allah. Semakin engkau cinta kepda Allah maka engkau akan semakin asyik dalam shalatmu, dan semakin asyik pula Allah menurunkan ketenangan kepadamu.

Jika menemui permasalahan dan kesulitan maka perbanyaklah doa, perbanyaklah ibadah dan dzikir. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا ( الطلاق : 4 )

” Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”. ( QS. At-Thalaq : 4 )

Kita tidak diizinkan oleh Allah mendengar/mambaca ayat ini, kecuali Allah telah menyiapkan kemudahan bagi kita untuk segala kesulitan kita dengan niat kita untuk ingin bertakwa kepada Allah subhanahu wata’ala, yang dengan itu semoga Allah membuka kemudahan dari segala kesulitan kita dengan keberkahan ayat itu. Dan Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ( الطلاق : 2-3 )

“ Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya”. ( QS. At-Thalaq : 2-3 )

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا ( الطلاق : 5 )

“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya”. ( QS. At-Thalaq: 5 )

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah limpahkan untuknya rizki yang luas dari sesuatu yang tidak ia bayangkan sebelumnya, dan Allah limpahkan kemudahan baginya, Allah menjadikan permasalahan yang sulit menjadi mudah, dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah hapuskan dosa-dosanya dan Allah melipatgandakan pahalanya, Rabbi limpahkanlah semua ini kepada kami Ya Allah… Semoga Allah Swt memakmurkan mejelis-majelis dzikir dan menyingkirkan musibah, dijauhkan dari segala bencana alam di seluruh wilayah muslimin di barat dan timur,, Amiin Allahumma Amiin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kategori:Islam Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Kapan Hari Kiamat…??!!


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

عَمَّ يَتَسَاءَلُونَ (1) عَنِ النَّبَإِ الْعَظِيمِ (2) الَّذِي هُمْ فِيهِ مُخْتَلِفُونَ (3) كَلَّا سَيَعْلَمُونَ (4) ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُونَ (5) أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَادًا (6) وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا (7) وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا (8) وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا (9) وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا (10) وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا (11) وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا (12) وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا (13) وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا (14) لِنُخْرِجَ بِهِ حَبًّا وَنَبَاتًا (15) وَجَنَّاتٍ أَلْفَافًا (16) إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا (17) يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا (18) وَفُتِحَتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ أَبْوَابًا (19) وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا (20) . ( النبأ: 1-20 )

“ Tentang apa apa yg mereka pertanyakan.., Tentang berita yang besar.., yang mereka perselisihkan tentang ini.., sungguh bukan seperti itu.., kelak mereka mengetahui.., sungguh sungguh bukan seperti itu.., kelak mereka akan mengetahui.., Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan..?, Dan gunung-gunung sebagai pasak penguat..?, Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan, dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.., dan Kami jadikan malam sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, dan Kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh, dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari), dan Kami turunkan dari awan air yang tercurah, supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, dan kebun-kebun yang lebat?, Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, yaitu suatu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok, dan dibukakan langit, maka terdapatlah beberapa pintu, dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia ( QS. An Naba’: 1-20 )

Ramainya media yang bertanya dan membincangkan hingga mengguncangkan barat dan timur tentang kapan dan dekatnya hari kiamat, telah dijawab 14 abad yang silam oleh sang maha pemilik alam semesta dan sang maha pencipta hari kiamat dengan firman-Nya dalam surah An Naba’,

Tentang apa-apa yang mereka pertanyakan kapan terjadinya hari kiamat, tentang kabar yang sangat dahsyat yang mana mereka selalu berselisih pendapat tentang kapan kejadiannya, maka Allah menjawab bahwa mereka semua yang berselisih itu akan mengetahuinya dan sungguh mereka akan merasakannya, percaya atau tidak percaya maka semuanya akan melihat dan merasakan kiamat, jawaban yang membungkam bagi semua yang masih ingin mempertanyakan, apa yang mau dipertanyakan pada sesuatu yang sudah pasti terjadi?, dan yang semestinya dipertanyakan adalah jika hal itu terjadi, apa yang akan kita perbuat.

Sebagaimana ditanyakan kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dalam riwayat Shahih Al Bukhari dimana seorang bertanya tentang kapan datangnya hari kiamat, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab ” kau bertanya kapan hari kiamat, apa yang telah kau persiapkan untuk hari kiamat ?”, engkau sibuk meributkan kapan hari kiamat tiba sehingga lupa jika kiama t itu datang dng apa yang kau persiapkan, maka lelaki itu menjawab: ” aku hanya memiliki bekal yang kuandalkan adalah cinta kepada Allah dan RasulNya”, orang yang a risau dengan datangnya hari kiamat maka perbanyaklah orang-orang yang cinta kepada Allah dan RasulNya, i tulah jawaban dari sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, karena ia akan bersama dengan yang dicintainya.

Dan kelak mereka pun akan mengetahuinya tentang hari kiamat itu, bukankah Allah telah menjadikan bumi ini terhampar bagaikan hamparan permadani, ada tumbuhan yang tinggi, ada tumbuhan yang rendah, ada padang pasir dan bebatuan, dan Allah jadikan gunung-gunung sebagai paku-paku pengua t. Dibuktikan oleh para ilmuwan kita bahwa gunung memang paku-paku penguat bagi bumi ini, karena gunung itu sifatnya bagaikan ventilasi agar jika apa yang ada di dalam peru t bumi ini berguncang maka ia akan meledak menghancurkan bumi, namun hal itu tidak terjadi karena guncangan lava itu akan keluar sedikit demi sedikit saja lewat gunung berapi yang meletus itu hingga tidak terjadi kehancuran bumi , dan jika tidak ada gunung niscaya bumi akan hancur sejak dahulu, maka gunung itu Allah jadikan paku penguat bagi bumi.

Dan Allah ciptakan manusia berpasang-pasangan, ada yang hidup dan ada yang wafat, ada yang lahir dan ada yang meninggal, ada yang pria dan ada yang wanita, ada yang kaya dan ada yang miskin, ada yang susah dan ada yang senang, ada yang sedih dan ada yang gembira, ada siang dan ada malam, dan tidak ada yang tunggal kecuali Allah subhanahu wata’ala. Dan Allah jadikan malam hari sebagai pakaian, maksudnya Allah tutupi bumi supaya menjadi gelap dan menjadikannya sebagai waktu beristirahat, kemudian Allah menjadikan siang hari sebagai waktu untuk bekerja. Dan firman Allah:

وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا

Ditafsirkan juga oleh para mufassirin ( ahli tafsir ), bahwa Allah jadikan malam hari itu sebagai pakaian yaitu terselubungi. Dan sebagian mufassirin mengatakan bahwa malam hari sebagai tempat orang-orang mulia, para al ‘arif billah dan para shalihin untuk beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala memakai pakaian suci ketakwaan, maksdunya shalat malam ( shalat tahajjud ) Allah jadikan sangat mulia di malam hari, dan Allah jadikan siang hari terang benderang untuk bekerja, ada juga yang bekerja di malam hari dan tidur di siang hari, namun Allah jadikan ayat-ayat ini sebagai petunjuk, bagaimana sempurnanya Allah mencip takan alam ini.

Allah Swt menjadikan di atas kita tujuh langit yang berlapis, jika para ilmuwan dengan kemampuannya menemukan galaksi-galaksi yang jumlahnya triliyunan, maka bagaimana dengan mereka yang belum menemukan batasnya langit yang pertama, seluas itu mereka temukan bahwa dalam satu galaksi terdapat ra tusan milyar planet, dan bagaimana jika galaksi itu jumlahnya milyaran. Galaksi yang terjauh masih belum dijangkau oleh manusia, dan galaksi yang terdekat butuh waktu 2 juta tahun untuk mencapai cahaya ke bentuknya. Galaksi andromeda yang terdekat dengan bumi 2 juta tahun kecepatan cahaya untuk mencapainya, adapun pemandangan andromeda yang sekarang akan terlihat 2 juta tahun yang akan datang, padahal itu adalah galaksi yang terdekat, maka bagaimana dengan milyaran galaksi yang lainnya dan bagaimana pula dengan galaksi yang terjauh yang itu pun belum ujungnya langit yang pertama, bagaimana dengan firman Allah bahwa Allah jadikan tujuh langit yang kuat?!.

Maka fahamlah kita bahwa Allah subhanahu wata’ala menjadikan kejadian ini, alam yang dimiliki oleh Allah, yang dibangun oleh Allah telah dijanjikan oleh Allah bahwa akan datang akhirnya, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :

إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا، يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا ( النبأ : 17-18 )

” Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, yaitu suatu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok”. ( QS.An Naba’: 17-18 )

Terdengar suara sangkakala dan berkumpullah manusia dalam berkelompok dengan kelompoknya masing-masing, semoga aku dan kalian di kelompok sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihin wasallam dan tidak di kelompok yang lainnya. Ya Allah jangan satupun diantara wajah kami terlihat di kelompok yang lain kecuali di kelompok sayyidina Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Amiin Ya Robbal alamin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.