Arsip

Archive for Mei 23, 2010

Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa …


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diriwayatkan bersabda di dalam Shahih Al Bukhari :

مَنْ قَالَ لَا إِلهَ إِلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ فِى يَوْمٍ مِائَة مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ, وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ, وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ, وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذلِكَ حَتَّى يُمْسِى

(صحيح البخاري )

“Barangsiapa yang mengatakan (berdzikir ): ‘Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kulli syaiin qadiir’ (tidak ada tuhan selain Allah, Tuhan yang tunggal, tidak ada sekutu bagiNya, bagiNya seluruh kekuasaan, dan bagiNya juga seluruh pujian, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu), setiap harinya seratus kali, maka pahalanya sama dengan membebaskan sepuluh orang budak , serta akan dicatat baginya seratus kebaikan, dihapuskan darinya seratus kesalahan, serta akan terjaga dari gangguan setan pada hari itu sampai waktu sore tiba”

Maka ia mendapatkan pahala membebaskan 100 orang budak dan dihapus darinya 100 dosa serta dilimpahkan kepadanya 100 pahala , jika hal itu yang telah kita lakukan , kita ingat lagi hadits beliau bahwa setiap amal pahala dikalikan 10 hingga 700 kali lipat , demikian yang diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari .

Jadi barangsiapa yang membaca ” Laa ilaaha illallah wahadahu laa syariika lah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir”, maka seakan-akan ia membacanya 100 kali dan pahalanya seakan ia telah membebaskan 100 orang budak , diberi 100 pahala dan dihapus darinya 100 dosa , dan diakhir hadits Rasul bersabda bahwa ia aman dari syaithan di hari itu . Sejahat-jahatnya syaitan bisa mengecoh , tetapi syaitan tidak bisa menjebak orang yang mengucap ” Laa ilaaha illallah wahadahu laa syariika lah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir”.

Demikian agungnya dzikir yang diajarkan oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam , dzikir yang jika kita baca 100 kali mungkin hanya memerlukan waktu 5 menit saja setiap harinya, namun hal itu akan menghapus dari kita 100 dosa , kita diberi 100 pahala dan kita seperti membebaskan 100 orang budak kemudian dikalikan 10 maka 1000 dosa kita dihapus , 1000 pahala kita ditambah , dan diamankan dari syaitan . Bukankah indah , bukankah mudah , bukankah Allah subhanahu wata’ala Maha mempermudah kita dan selalu menjauhkan kita dari kesulitan ?! , demikian rahasia kelembutan nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang terbit dari rahasia kelembutan Ilahi , sebagaimana perkataan sayyidah Aisyah radiyallahu ‘anha :

مَا خُيِّرَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ أَمْرَيْنِ إِلَّا أَخَذَ أَيْسَرَهُمَا مَالَمْ يَكُنْ إِثْمًا فَإِنْ كَانَ إِثْمًا كَانَ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْهُ

” Tidaklah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi pilihan antara dua perkara kecuali beliau akan memilih yang paling mudah atau ringan selama bukan dosa, jika merupakan hal yang dosa maka beliau adalah orang yang paling menjauh darinya ”

Tiadalah dipilihkan kepada Rasul antara dua hal ( suatu hukum ) kecuali beliau selalu memilih yang paling mudah daripada yang lainnya, selama hal itu bukan perbuatan dosa , maka pastilah Rasul akan memilihkan hal yang paling ringan untuk kita umatnya. Bukankah indah , bukankah sayyidina Muhammad memang patut dicintai?!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kategori:Islam

Keutamaan membaca “subhanallah walhamdu lillah wala ilaha illallah wallahu akbar ….


Disebutkan dalam kitab “Ihya` Ulumuddin” karya Imam al-Ghazali, Zaid bin `Asham meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa suatu ketika sekelompok kaum fakir miskin mengutus salah seorang dari mereka menjumpai Rasulullah saw. Utusan tersebut berkata, “Aku adalah seorang utusan yang diutus oleh kaum fakir miskin untuk menjumpaimu.” Rasulullah berkata, “Selamat datang, engkau datang dari sekelompok kaum yang kucintai.” Utusan tersebut kemudian berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka orang-orang kaya dapat bepergian untuk melaksanakan kebaikan, mereka dapat menunaikan ibadah haji sedangkan kami tidak, mereka dapat menunaikan ibadah umrah sedangkan kami tidak. Dan jika mereka sakit, mereka dapat berbuat apa saja demi kebaikan mereka.”

Kemudian Rasulullah saw berkata kepada utusan itu, “Sampaikanlah dariku kepada kaum fakir miskin bahwa barangsiapa dari kalian bersabar dan ikhlas, maka ia akan mendapatkan tiga keuntungan yang tidak akan didapatkan oleh orang-orang kaya. Pertama, di surga terdapat suatu tempat yang mana penduduk surga memandanginya sebagaimana penduduk bumi memandang bintang yang ada di langit. Tidak seorangpun masuk ke dalamnya kecuali Nabi yang fakir atau syahid yang fakir atau mukmin yang fakir. Kedua, kaum fakir masuk ke dalam surga setengah hari lebih dahulu dari orang-orang kaya, dan setengah hari tersebut adalah lima ratus tahun lamanya. Ketiga, jika kaum fakir mengucapkan subhanallah walhamdu lillah wala ilaha illallah wallahu akbar, dan orang-orang kaya mengucapkannya pula, maka orang-orang kaya tidak dapat menandingi kaum fakir.”

Utusan tersebut kemudian kembali dan menyampaikan apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah saw untuk kaumnnya. Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw melalui utusan tersebut, merekapun berkata, “Kami rela.. kami rela..”

Wallahu A’lam

Keutamaan membaca “Bismillahil ladzi la yadhurru …


Asy-Syaikh Abdurrahman bin Muhammad bin Ali al-Hanafi dalam kitabnya “Syarah al-Lum`ah al-Buniyah” menceritakan bahwa Abi Darda`Ra memiliki seorang pelayan wanita yang meracuni makanannya selama empat puluh hari. Akantetapi racun tersebut tidak membahayakannya karena ia selalu membaca dzikir tersebut.

Diceritakan pula oleh Ibnu Zhafar dalam kitab “an-Nashaih” bahwa pelayan tersebut bertanya kepada Abi Darda`, “Termasuk jenis makhluk apakah engkau ini?” Abi Darda` menjawab, “Aku seorang manusia sepertimu.” Pelayan tersebut bertanya kembali, “Bagaimana mungkin engkau seorang manusia biasa sedangkan aku telah meracunimu sebanyak empat puluh kali akantetapi tidak membahayakanmu?” Abi Darda` menjawab, “Tidakkah engkau tahu bahwasanya orang yang berdzikir kepada Allah tidak akan ada sesuatu yang akan membahayakannya, dan ketika engkau meracuniku aku sedang berdzikir kepada Allah dengan nama Allah yang Agung.” Pelayan tersebut bertanya kembali, “Dzikir apakah itu?” Abi Darda` menjawab, “Bismillahil ladzi la yadhurru maasmihi syaiun fil ardhi wala fis samai wahuwa samiul ‘alim. Apa yang membuatmu melakukan semua ini?” Pelayan tersebut menjawab, “Kebencianku kepadamu.” Kemudian Abi Darda` berkata kepada pelayan tersebut, “Mulai saat ini engkau kumerdekakan dan engkau kumaafkan atas segala perbuatan yang telah engkau lakukan itu.”

Wallahu A’lam

Info Lanjutan Blokir Group & Boikot FB


Assalamualaikum…

Kepada kaum Muslimin/mat….

Diinformasikan bahwa,

Permohonan maaf dari Molly Norris,kartunis yang menghebohkan dengan lomba lukis wajah Nabi Saw :

“Saya meminta maaf kepada umat Islam. Saya tidak membuat grup Facebook lomba kartun itu. Yang membuat adalah orang lain,” kata Norris

“Dear, para penganut Islam. Saya meminta maaf, orang-orang itu menganggap serius kartun saya,” kata Norris dalam klarifikasi soal kartunnya.

Bahkan, secara tegas Norris menyatakan menolak permintaan sejumlah pihak agar dia memimpin gerakan menggambar kartun Nabi Muhammad. “Persetan dengan kalian yang marah karena saya tidak mau memimpin ‘gerakan’. Kartun ini adalah yang pertama dan terakhir,” jelasnya.

Kartunis ini pun mengakui memang menerima banyak email soal ajakan menggambar Nabi yang menurutnya hanya bercanda itu. Terhadap pihak yang marah karena Norris tidak mau meneruskan ajakan itu, sang kartunis mengatakan justru email-email yang paling berkesan dikirim oleh umat Islam.

“Email terindah yang saya terima dikirim oleh Muslim,” ujarnya.

Komunitas muslim di AS yang tergabung dalam Council on American-Islamic Relations (CAIR) menghimbau agar umat Islam tidak terpancing amarah atas kejadian ini. Imbauan itu dituangkan melalui keterangan tertulis dari Direktur Eksekutif Nasional CAIR, Nihad Awad, dalam website resmi CAIR, seperti dikutip detikINET, Kamis (20/5/2010).

“Tulisan ini adalah reaksi terhadap kontroversi penggambaran Nabi Muhammad SAW dari seorang kartunis Seattle yang turut menyumbangkan gambar pada kontes sketsa Nabi Muhammad di Facebook. Kartunis Molly Norris menyatakan tidak bermaksud menyelenggarakan kontes itu,” tulis Awad.

Melalui websitenya, Norris mengatakan bahwa ia tak pernah bermaksud mengumumkan tanggal 20 Mei sebagai hari orang-orang bisa menggambar Muhammad. Ia bahkan
menyebutkan bahwa sebuah kelompok palsu yang justru mengambil gambarnya dan menyinggung umat Islam. Dalam postingannya, Norris meminta maaf pada seluruh
umat muslim dan meminta aksi tanggal 20 Mei dibatalkan.

“Norris bahkan mengunjungi masjid atas undangan komunitas muslim setempat,” tulis Awad.

Dalam tulisannya, Awad justru mangajak umat muslim lain untuk mengingat ajaran Nabi Muhammad SAW saat bereaksi terhadap hinaan yang menyerang dirinya (Saw).

Semoga Allah Swt melimpahinya (Molly Norris) Taufiq dan hidayah untuk mempelajari agama Islam dan menganutnya… Amiin ya Robbal alamin.

NB : Salam & terima kasih pada detik.com.

Wassalam.

Kategori:Islam

Mengingat Allah SWT


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang dengan memuji-Nya terpujilah seorang hamba, segala puji bagi Allah yang dengan memuji-Nya berjatuhanlah dosa, segala puji bagi Allah yang dengan memuji-Nya penuhlah timbangan amal. Alhamdulillah tamla’ulmiizaan, (Shahih Muslim) memuji Allah memenuhi timbangan amal. Karena seluruh hakikat ibadah adalah memuji Allah, hakikat sujud adalah memuji dan mengagungkan Allah, hakikat shalat dan seluruh ibadah adalah pengagungan memuji Rabbul ‘alamin. Alhamdulillahi Rabbil ‘aalamin, puji kemuliaan dan keluhuran bagi Allah penguasa alam semesta, Maha Tunggal dan Maha Abadi, Maha menyejukkan jiwa hamba-hamba-Nya yang mengingat-Nya, sebagaimana firman-Nya:

الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

( الرعد: 28 )

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (QS. Ar Ra’d: 28 )

Ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah maka akan tenang jiwa-jiwa orang yang beriman, ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah tenanglah sanubari, dan puncak kegundahan terbesar akan lebur dan sirna menjadi kesejukan dan ketenangan dengan mengingat Allah, Maha Raja Tunggal penguasa jagad raya semesta, Yang menciptakan seluruh alam dari tiada, Yang akan menjadikan kehidupan setelah kehidupan, semoga aku dan kalian didalam kebahagiaan dunia dan akhirah, dilimpahi kebahagiaan oleh Sang Pemilik alam rahim, Sang Pemilik alam dunia, Sang Pemilik alam barzakh, Sang Pemilik alam akhirah, siapakah Dia?, Dialah Yang menamakan diri-Nya Al Qariib ( Yang Maha Dekat ),

Dialah Allah Swt Yang menamakan diri-Nya Al Ghafuur As Syakuur ( Yang Maha Mengampuni dan Maha Berterimakasih dan membalas jasa ), namun jangan lupa pula bahwa Allah adalah Al Malik Ad Dayyaan ( Maha Raja Yang berhutangbudi seluruh makhluk kepada-Nya), karena kita telah diberi jasad yang sempurna, bisa saja Allah memberikan kepada kita jasad hewan atau jasad tumbuhan, namun Allah memberikan kepada kita jasad manusia. Segala Puji bagi-Mu wahai Allah Yang telah mengelompokkan kami kedalam ummat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, pembawa kedamaian dan kebahagian dan keluhuran dunia dan akhirah, diriwayatkan didalam Shahih Al Bukhari bahwa ketika Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam melewati seorang wanita yang sedang ziarah kubur dan menangis di kuburan itu, maka Rasul bersabda:

اِتَّقِي اللهَ وَاصْبِرِيْ

” Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah ”

Maka wanita itu menghardiknya dan berkata: ” engkau tidak mendapatkan musibah seperti aku, maka diamlah !!”, sang nabi yang pemaaf dan berhati mulia, manusia yang paling sopan dan ramah pun terdiam dan sabar, kemudian meninggalkan wanita itu, itulah Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian datanglah seseorang kepada wanita itu dan berkata: ” Taukah engkau siapa yang telah kau bentak tadi ?”, maka wanita itu menjawab: “ia seseorang yang menasihati aku karena ia tidak mendapat musibah seperti aku” , orang itu berkata: ” dia adalah Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam”, maka wanita itu menangis dan menjerit meninggalkan pemakaman dan mengejar sang nabi, dan ketika itu nabi Muhammad telah masuk ke dalam rumahnya, ketika wanita itu sampai di rumah sang nabi ia berlutut dan berkata: “maafkan aku wahai Rasulullah”, sang nabi hanya tersenyum seraya bersabda:

إِنَّمَا الصَّبْرُ فِي الصَّدْمَةِ الْأُوْلَى

“Sesungguhnya sabar itu dipermulaan musibah”

Jika ingin bersabar hendaknya dari tadi sehingga tidak perlu meminta maaf, demikian perkataan Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam. Alangkah indahnya sayyidina Muhammad. Diriwayatkan ketika sang nabi didatangi oleh seorang wanita miskin dan wanita itupun gemetar karena kewibawaan sang nabi, sayyidul awwaliin wal akhiriin rahmatan lil ‘alamin, wajah yang paling berlemah lembut dan paling bercahaya dari semua wajah, wajah yang dikatakan oleh salah seorang sahabat ketika ditanya ” bagaimana wajahnya Rasulullah? “, maka ia menjawab: ” aku tidak pernah betul-betul mengangkat kepala dihadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka aku tidak mampu menyifatkannya dengan jelas “. Ketika wanita itu gemetar maka sang nabi berkata: ” tenangkan dirimu jangan gemetar, aku adalah utusan Allah , jika engkau tidak ingin datang kesini menemuiku maka panggillah aku, aku akan datang dimanapun engkau berada”. Demikian indahnya sang nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam wabaaraka ‘alaihi wa ‘alaa alih.

“Allahumma Sholli Wassalim ‘alaa Sayyidiy Wa Habibiy Wa Thobibiy bi Qolbiy Wa Jasadiy Wa Ruhiy, Sayyidi Rosulillah Muhammad ibni ‘Abdillah Ash Shoodiqil Aamin Wa ‘alaa Aalihi Washohbihi ajma’in”… Amiin Allahumma Amiin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kategori:Islam Tag:

Pertolongan Allah SWT


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ ، وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا ، فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا

( النصر : 1-3 )

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat”. ( QS. An Nashr: 1-3 )

Ketika telah datang waktunya pertolongan Allah dan kemenangan, yaitu tanda bahwa Islam akan mencapai kemenangan. Dan ayat ini turun beberapa bulan sebelum Fath Makkah, sebagai isyarat kepada sang nabi bahwa Fath Makkah akan segera terbit dan terjadi. Ketika ayat ini turun maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan khutbah, diantara isi khutbah itu adalah: “dipilihkan untuk seseorang antara hidup di dunia atau di sisi Allah, maka ia memilih di sisi Allah”, maka menjerit dan menangislah khalifah Abu Bakr As Shiddiq RA dan beberapa orang sahabat, para sahabat yang lain saling memandang dan heran karena Rasul hanya berkata: “bahwa dipilihkan untuk seseorang antara hidup di dunia atau di sisi Allah, maka ia memilih di sisi Allah” mengapa Abu Bakr dan sebagian sahabat menjerit dan menangis?!, karena hal itu adalah tanda mulai dekat waktu wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan tidak lama kemudian setelah Fath Makkah maka sang nabi pun wafat.

Kita bermunajat kepada Allah dan tasyakuran dengan ucapan guru mulia kita, ketika mendengar bahwa pimpinan bangsa kita, Bapak Presiden dan Wakil Presiden, para menteri dan juga aparat keamanan, Kapolda Metrojaya dan juga massa yang sangat banyak berkumpul dan berdzikir bersama di Monas di hari 12 Rabi’ul Awal lalu, Guru Mulya kita Al Habib Umar bin Hafidh mengatakan : ” Fath, Insyaallah dalam waktu dekat kemenangan akan sampai kepada kita”, Jakarta menjadi kota kedamaian sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Kita bermunajat kepada Allah subhanahu wata’ala mengangkat tangan penuh dosa, mengharap pengampunan dari Yang Maha mengampuni, semoga Allah subhanahu wata’ala melimpahkan kepada kita kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, pengabulan hajat, disingkirkan dari segala musibah diganti dengan kebahagiaan, dan keluasan, disingkirkan dari segala kesempitan, dilimpahi kemudahan dan dijauhkan dari kegundahan untuk masyarakat Jakarta, dan juga masyarakat Papua, dan seluruh muslimin di barat dan di timur dan semoga semakin dekat pula Fath Jakarta bagi kita…, Amiin ya Robbal ‘alamin.

Mari kita sama-sama berinfaq untuk Peduli Acara Akbar Guru Mulia Al Musnid Al Allamah Al Habib Umar Bin Hafidh Bersama Majelis Rasulullah Saw Di Monas Pada 17 Juni 2010, Bank Syariah Mandiri a.n Munzir Al Musawa 061-7121-494

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kategori:Islam Tag:, ,

Tujuh Dosa Besar Yang Mencelakakan


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Rasulullah Saw bersabda :

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ، قَالُوْا يَا رَسُوْلَ
اللهِ وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: اَلشِّرْكُ بِاللهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِيْ حَرَّمَ اللهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأْكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ اْليَتِيْمِ وَالتَّوَلِّيْ يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ اْلغَافِلَاتِ

(صحيح البخاري)

” Jauhilah tujuh dosa besar yang mencelakakan, para sahabat berkata: ” apakah itu wahai Rasulullah?”, Rasul bersabda: ” Syirik (menyekutukan Allah), dan sihir, dan membunuh orang yang dilarang oleh Allah kecuali dengan kebenaran, dan memakan riba, dan memakan harta anak yatim, dan melarikan diri dari peperangan, dan menuduh zina terhadap wanita baik-baik”. ( Shahih Al Bukhari )

Tujuh dosa besar yang membawa kecelakaan dan membawa musibah serta kemurkaan Ilahi. Yang pertama Syirik yaitu menyembah selain Allah, namun siapapun yang menyembah selain Allah jika ia bertaubat maka diterima taubatnya oleh Allah. Sebagian orang mengatakan (karena kesalahfahaman) bahwa dosa yang tidak diampuni oleh Allah adalah menyembah selain Allah, memang betul jika orang itu tidak bertaubat tetapi jika ia bertaubat maka ia diampuni oleh Allah subhanahu wata’ala. Namun dosa-dosa yang lain jika tidak menyembah selain Allah, itu akan mendapatkan pengampunan Allah kelak walaupun terlambat, tetapi kalau syirik (menyekutukan Allah) maka ia tidak diampuni Allah kecuali jika ia sudah bertaubat, karena tidak ada satu dosa pun yang tidak pupus dengan taubat.

Kedua adalah Sihir, yang merupakan dosa besar. sihir adalah dosa besar karena sihir itu memperbudak atau mempertuan syaitan atau jin untuk membawa celaka atau musibah bagi orang lain. Hubungan yang dilarang antara manusia dengan jin ada dua hal yaitu memperbudaknya dan mempertuannya, kalau bersahabat dengan jin tidak ada larangannya dalam syariah dan dalam semua madzhab. Karena dijelasakan oleh para Ulama kita bahwa jin juga ummat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana firman Allah:

قُلْ أُوْحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآَنًا عَجَبًا ، يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآَمَنَّا بِهِ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا

( الجن :1-2 )

” Katakanlah (hai Muhammad): “Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Qur’an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami “. ( QS. Al Jin: 1-2 )

Di ayat yang lain dalam surah Al Jinn juga disebutkan:

وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا

( الجن : 11 )

” Dan sesungguhnya di antara kami (ucapan ara jin) ada yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya, Kami menempuh jalan yang berbeda-beda “. ( QS. Al Jin: 11 )

Dan firman Allah dalam ayat yang lain :

وَأَنَّهُ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللَّهِ يَدْعُوهُ كَادُوا يَكُونُونَ عَلَيْهِ لِبَدًا

( الجن : 19 )

” Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadah), hampir saja jin-jin itu desak mendesak mengerumuninya “. ( QS. Al Jin: 19 )

Jadi yang dilarang adalah memperbudak jin atau mempertuannya, sedangkan bersahabat dengan jin tidak ada larangannya namun tidak ada pula perintahnya. Oleh sebab itu para ulama’ tetap pada posisinya bahwa bersahabat dengan jin tidak ada larangannya dan tidak ada perintahnya. Kalau bersahabat dengan manusia ada perintahnya dan itu merupakan sunnah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun jin juga ummat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagian dari mereka yang beriman. Hadirin hadirat, sihir adalah perbuatan para dukun untuk mencelakakan dan merugikan orang lain dengan memperbudak atau mempertuan jin, maka itu merupakan perbuatan dosa besar, termasuk juga ramalan, maka jangan tertipu, zaman sekarang orang-orang justru membayar untuk mendapatkan dosa besar, misalnya ikut ramalan di SMS tentang rizki atau yang lainnya, rizkimu jangan sampai engkau pasrahkan pada SMS, karena rizkimu adalah dari Allah subhanahu wata’ala.

Barangkali karena kita kirim SMS ramalan seperti itu dan mengeluarkan biaya 1000, 2000, atau 5000 hanya jumlah kecil tetapi bisa jadi Allah akan menutup jutaan rizki kita karena Allah subhanahu wata’ala melihat hamba-Nya telah memasrahkan takdirnya kepada SMS, lebih percaya pada SMS daripada kepada Allah. Maka jauhilah hal itu, jangan sampai harta kita terlibat dalam hal itu. Demikian pula Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam memberi penjelasan kepada kita agar kita tidak terus ketakutan dengan hal-hal yang syirik (menduakan Allah), karena Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda riwayat Shahih Al Bukhari:

أَنِّيْ لَسْتُ أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُشْرِكُوْا بَعْدِيْ وَلِكِنْ أَخْشَى عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا أَنْ تَنَافَسُوْا فِيْهَا

” Sesungguhnya aku tidak khawatir terhadap kalian akan syirik, tetapi aku khawatir (terhadap kalian) akan dunia dan kalian saling berlomba didalamnya ”

Jika seseorang sudah Muslim maka jangan risau akan jatuh pada perbuatan syirik, karena tidak semua yang dikatakan oleh sebagian saudara kita tentang hal yang syirik itu adalah syirik, tapi karena kejahilan mereka terhadap syariah maka mereka mengatakannya syirik.

Lalu bagaimana jika dimandikan dengan air kembang?, boleh-boleh saja karena zaman dulu belum ada sabun maka menggunakan air kembang, kalau zaman sekarang boleh dengan sabun untuk mewangikannya dan melindunginya dari karat agar tidak rusak, tapi jangan menganggap bahwa benda-benda itu bisa mengubah takdir Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana sayyidina Umar bin Khattab Ra saat mencium Hajar Aswad beliau berkata:

إِنَّكَ حَجَرٌ لَا تَضُرُّ وَلَا تَنْفَعُ لَوْلَا قَبَّلَكَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَا قَبَّلْتُكَ

” Sesungguhnya kau adalah batu yang tidak memberi mudharat dan manfaat, kalau bukan karena Rasulullah telah menciummu maka aku tidak akan menciummu ”

Batu tidak lebih dari batu, tidak bisa membawa bahaya dan manfaat, tetapi setelah dicium oleh sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam maka semua orang berebutan untuk mencium Hajar Aswad, karena menjadi sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Bagaimana caranya menangani sihir? banyak dzikir-dzikir nabawy yang meruntuhkan sihir. Kalau di rumah ada sihir yang tidak bisa dikalahkan, sihir atau syaitan dan jin tidak mau keluar terus saja mengganggu di rumah itu, maka bacakan surah Al Baqarah di rumah itu, surah Al Baqarah adalah surah terpanjang dalam Alquran dan hampir mencapai 3 juz, maka bagikan untuk beberapa orang agar membacanya di dalam rumah tersebut, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: ” Rumah yang dibacakan di dalamnya surah Al Baqarah maka tidak akan dimasuki syaitan”. (shahih Muslim)

Ketiga adalah Membunuh seseorang kecuali dengan kebenaran. Maksudnya adalah membela diri. Memebela diri sehingga orang yang ingin mencelakai terbunuh maka hal ini tidak dilarang dalam syariah, atau karena mempertahankan nyawa kita, harta kita, atau masyarakat kita, misalnya diserang dan kita membela diri hingga terbunuh orang yang menyerang kita, maka hal itu adalah kebenaran. Tetapi sengaja membunuh adalah salah satu diantara tujuh dosa besar, demikian sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam.

Yang keempat adalah makan hal yang riba, wal’iyadzu billah. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

( البقرة: 275 )

” Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaithan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya “. ( QS. Al Baqarah: 275 )

Kelak di hari kiamat orang-orang yang memakan riba, mereka akan berdiri dengan bergetar dan berguncang seakan-akan mereka dirasuki oleh syaitan, karena mereka telah memakan riba di masa hidupnya, dan mereka berkata ketika di dunia bahwa jual beli itu sama saja seperti riba. Riba adalah perdagangan atau jual beli yang mengandung bunga. Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (bunga yang berlipat).

Dan barangsiapa yang berhenti dari memakan riba maka Allah subhanahu wata’ala akan memaafkan dan mengampuninya, dan semua dosa yang pernah ia perbuat akan kembali kepada Allah Yang Maha Pemaaf, dan barangsiapa yang tetap melakukannya maka ia akan sampai kedalam api neraka dan kekal didalamnya. Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa: “orang yang memakan riba maka di hari kiamat ia berada di sungai darah”, demikian riwayat Shahih Al Bukhari.

Muncul banyak pertanyaan kepada saya tentang bagaimana hukumnya riba di masa kini?, tentunya hukumnya tidak berubah tetapi jauhilah semampunya dan Allah tidak memaksa kita melebihi dari kemampuan kita. Misalnya ada yang bekerja di BANK Konvensional bagaimana hukumnya?, tentunya terlibat riba. Tetapi jika ia menanggung nafkah yang primer dan jika ia berhenti bekerja maka akan membawa mudharat yang lebih besar lagi maka boleh saja pekerjaan itu diteruskan tapi jangan pernah berhenti berjuang untuk mencari pekerjaan lain, terus berjuang mencari pekerjaan lain dan ketika menemukannya maka langsung pindah, jika terjebak dalam nafkah yang primer yang mana jika pekerjaan itu ditinggalkan akan membawa mudharat yang lebih besar lagi, kelaparan, kematian, pencurian atau hal yang lebih buruk lagi .

Oleh sebab itu diantara kita yang terjebak dalam pekerjaan yang mengandung bunga maka hati-hatilah dan saran saya terus mencari pekerjaan lain, begitu ada maka segera pindah jangan terus bertahan. Kita di akhir zaman ini pastilah selalu terjebak dalam perbuatan riba yang mana perdagangan pasti kesemuanya melewati Bank Konvensional, namun yang sangat membuat kita gembira saat ini sudah mulai banyak Bank Konvensioanl yang membuka Bank Syariah, BCA sudah merencanakan Bank Syariah, BNI dan lainnya, semua Bank Konvensional telah membuat Bank Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa kita dibantu oleh Allah subhanahu wata’ala untuk mengarah kepada bebas dari riba, karena Bank Syariah bebas dari riba sedangkan Bank Konvensional secara mutlak terdapat riba di dalamnya. Maka berhati-hatilah terhadap riba ini, dan berusahalah semampunya namun Allah tidak memaksa melebihi dari kemampuan kita. Dan jika tidak mampu lagi untuk meninggalkannya, maka jangan berprasangka buruk kepada Allah, Sang Maha Pemaaf tetap pemaaf, jangan berhenti berdoa agar dilepaskan dari jebakan-jebakan dunia dan dibebaskan menuju kemakmuran di dunia dan akhirah, Dialah ( Allah ) Yang memiliki kemakmuran dunia dan akhirah.

Kelima adalah memakan harta anak yatim. Hal ini sudah masyhur dan tidak perlu lagi saya perjelas banyak, hanya saya ingin menukil sedikit bahwa banyak diantara saudara-saudari kita yang membuat acara santunan anak yatim, hal ini sangat mulia namun hati-hati orang yang menyumbang itu, jika ia keluarkan uangnya untuk menyantuni anak yatim maka jangan sampai masuk kedalam perut orang yang selainnya, santunan anak yatim tapi juga ada tamu-tamu selain mereka dan kemudian diberi makan dari santunan anak yatim itu, ingat itu harta milik anak Yatim tanpa ia sadari, jika anak Yatim itu tidak ridha maka ia masuk kedalam dosa ini tanpa ia sadari, maka berhati-hatilah, yang menyantuni anak yatim boleh-boleh saja, tapi disebutkan dan diperjelas, misalnya untuk santunan anak yatim sekian,,konsumsi sekian,,untuk menyambut tamu sekian..dan lainnya. Jadi orang yang mengeluarkan uang tau bahwa itu tidak hanya menyantuni anak yatim saja, tetapi ada biaya untuk menyambut tamu, biaya untuk panggung dan lain sebagainya, jadi uang yang mereka keluarkan tidak 100 % untuk santunan anak yatim.

Yang keenam adalah melarikan diri dari peperangan, yaitu saat peperangan membela Islam, membela negara dan bangsa, membela rakyat, membela wilayah kita, disaat itu ia melarikan diri karena menyelamatkan dirinya, maka ia terkena dosa besar. Maka jangan melarikan diri ketika kita atau wilayah dan negara kita diserang oleh musuh.

Dan yang terakhir (Ketujuh) adalah menuduh wanita baik-baik melakukan zina, hati-hati jangan sampai kita terjebak dalam hal ini, dan jangan sembarang menuduh berzina pada wanita baik-baik, misalnya melihat seorang wanita dan lelaki berjalan ke suatu tempat sepi dan mengatakan ” mereka itu berzina “, hati-hati kata-kata itu adalah dosa besar. Jika tidak ada 4 orang saksi yang betul-betul menyaksikan persetubuhannya maka hal itu adalah “menuduh wanita baik-baik melakukan zina”, yang itu adalah termasuk dosa besar.

Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari mensyarahkan bahwa wanita yang baik-baik lantas dituduh berbuat zina, barangkali wanita atau pria yang berbuat hal-hal yang melanggar syariah tapi tidak sampai pada perbuatan zina, maka jangan dikatakan berzina karena hal itu dosa besar, demikian saudara saudariku yang kumuliakan.

Ketahuilah bahwa Allah subhanahu wata’ala Maha menyambut hamba-hamba-Nya ketika mereka ingin memperbaiki diri, Allah subhanahu wata’ala Maha menyambut dengan hangat jiwa-jiwa yang ingin dekat kepada-Nya, sambutan Rabbul ‘alamin akan agung di dunia dan akhirah. Kita berdzikir bersama, bersyukur kepada Allah atas semua kenikmatan.

Title : Ringkasan Tausyiah
Tausyiah Oleh : Habib Munzir Al-Musawa
Sumber : Majelis Rasulullah.org.id

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kategori:Islam Tag:, , , ,

Telinga


Bisa saya melihat bayi saya?” pinta seorang ibu yang baru saja melahirkan dengan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ketangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki mungil, sang ibu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu ternyata terlahir tanpa kedua belah telinga! waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya saja penampilannya tampak aneh dan buruk.

Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya dipelukan sang ibu dan menangis terisak- isak.
“Tadi ada seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh,” ujarnya.

Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Walau tidak memiliki daun telinga, ia cukup tampan dan disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya dibidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Dalam hati ibu merasa kasihan dengannya.

Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan daun telinga untuk putranya. “Saya yakin mampu sepasang daun telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya,” kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka. Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, “Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu kerumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia,” kata sang ayah. Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya.

Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, “Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya.” Ayahnya menjawab, “Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu.” Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, “Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini.”

Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang yang terbujur kaku itu, lalu menyibakkan sehingga tampaklah bahwa sang ibu tidak memiliki telinga.
“Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya,” bisik sang ayah. “Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?”

Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa dilihat, namun pada apa yang tidak terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui.

[kisah diatas adalah sekelumit kisah yang ada di buku “Surga Di Depan Mata” yang bisa anda dapatkan di http://tamanbuku.com/product/0/64/Surga-Di-Depan-Mata ]

Kategori:Islam Tag: